LAHIRNYA KERAJAAN DELI
Kerjaan Haru (Aru) yang berada
di Deli Tua itu sendiri Rajanya telah lama menjadi pemeluk agama Islam
yang bernama Merah Silu .Ini dibuktikan dengan di temukannya sebuah
makam seorang ulama bernama Imam Siddik Bin Abdullah
meninggal 23 Sya’ban 998 (27 Januari 1590) .Kemungkinan
besar dari nama Deli Tua ini kemudian Gocah Pahlawan ,sebagai Panglima
Mandala dan bala tentara Aceh di Deli tua itu ,Menamakan kerajaan yang
di perintah dinastinya dengan nama Deli disekitar tahun 1619 -1641 di
kota DELI TUA itu masih di dapati puing-puing bekas benteng-benteng ,
Ibu kota Kerajaan Aru ,tempat pemandian Putri Hijau , Meriam-meriam
portugis dan benda-benda perhiasan lainnya (antara lain diketemukan
rantai-rantai ,emas mutu manikam ,Geliga dan perhiasan di dalam
pundit-pundi yang tergali ). Pertempuran menghancurkan Kerajaan Aru di
Deli Tua ini oleh tentara Aceh ,Baik menurut sumber portugis maupun
menurut sumber Aceh sendiri ,sangatlah hebatnya sehingga setelah
berbulan-bulan di kepung dan dalam pertempuran dahsyat dan mati-matian
selama 6 minggu, ditahun 1612 barulah benteng kota dapat direbut .
Kemudian di tahun 1619 kembali
di kirim lagi bala bantuan Tentara Aceh untuk menghancurkan sisa-sisa
perlawanan Aru yg rupa-rupanya mendapat bantuan dari Portugis.Disekitar
penyerangan tahun 1612 itulah terbitnya Hikayat Putri Hijau
yang masyur itu,mengenai Hikayat Putri Hijau ini banyak pendapat
yang berbeda – beda,penulis Mohd Said lebih condong mengemukakan
Hikayat Putri Hijau ini disekitar penyerangan Aceh terhadap Ratu Aru
yang bernama Encek Sinny ( yang dibantu Sultan
Johor Alauddin Riayatsyah ) Seperti yang diceritakan oleh
penulis Portugis bernama Pinto
itu,tetapi lebih banyak pendapat lebih condong bahwa
Hikayat Putri Hijau itu terjadi di kala penyerangan Bala Tentara Aceh ke
Deli Tua di Tahun 1619,di dalam pertempuran dahsyat itulah Meriam
Puntung ( atau dikenal namanya Indera Sakti ) Merupakan
satu-satunya harapan terakhir dari pihak Aru atau Deli Tua,yang baru
dapat ditaklukan pihak Aceh setelah Meriam ini pecah karena terus
–menerus dipakai menembaki musuhnya.Dan benteng baru dapat direbut
dengan memakai tipu muslihat perang yaitu dengan disogoknya Bala
Tentara Aru Deli Tua dengan menyebarkan uang – uang kepada bala tentara
yang bertahan,kemudian Sultan Aru tewas,tetapi kemudian Putra Mahkota
ibarat Naga Mengamuk dapat membebaskan Adiknya
yaitu Putri Hijau dari kehinaan tawannan dan sama – sama menceburkan
diri kelaut dan hilang raib entah kemana.
Dari manakah asal nama Deli
itu,menurut terombo Kesultanan Deli,nama itu diambil dari nama tempat
asalnya Tuanku Panglima Gocah Pahlawan yaitu Delhi di
India,tetapi tidak terlepas pula kemungkinan,nama Deli diambil dari
nama tempat bekas ibukota Kerajaan Aru di Deli Tua,banyak cerita
mengenai tokoh Panglima Gocah Pahlawan ini karena di ceritakan
turun-temurun- dari mulut-kemulut,tentulah dengan berbagai
variasi,tetapi umumnya sependapat bahwa Tuanku Panglima Gocah Pahlawan
beragama Islam yang terdampar di pantai Kerajaan Samudera
Pasai,dan menjadi panglima perang Sultan Iskandar Muda
dari Kerajaan Aceh,menurut terombo Kesultanan Deli nama asli Tuanku
Panglima Gocah Pahlawan ialah Muhammad Delikhan atau
Hisyammuddin yang berasal dari negeri Shindi
India keturunan dari Syehk Batraluddin raja-raja
dari negeri India.
Gelar Panglima gucah Pahlawan
didapat oleh Muhammad Dalikhan dikarenakan dapat menumpas perusuh dari Rum
( Turki ) di Aceh.Kemudian Beliau turut bertugas sebagai Panglima Bala
Tentara Aceh menyerang Bengkulu dan Bintan
karena berhasil dalam menjalankan misinya maka diberi
gelar Laksamana Kuda Bintan ,lalu di tugasi
pula menyerang Johor dan Pahang
dalam penyerangan kali ini Beliau juga meraih kemenangan
serta membawa Putri Pahang ke
Aceh untuk diperistri Sultan Iskandar Muda,dan adik Putri Pahang
dikawinkan kepada Panglima Gocah Pahlawan,kejadian ini terjadi pada
tahun 1617,jadi setelah penyerangan Aceh I ke Deli (Deli
Tua –Aru 1612 ) adik Putri Pahang ini bernama Putri Khairiah.Setelah
penaklukan Johor dan Pahang ini Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di
anugrahi gelar Sri Paduka ,karena penaklukanya
di Deli Tua Beliau di Aceh dikenal sebagai Panglima Deli.Beliau turut
juga dalam Ekpedisi penaklukan Asahan oleh Armada Aceh,dapat pula
dicatat dalam ekspedisi ini dipimpin oleh Panglima Malim
Dagang dengan staf-stafnya Panglima Pidie dan
Panglima Gucah Pahlawan Laksamana Kuda Bintan.Sewaktu
pulang ke Aceh dari ekspedisi Asahan,Beliau mendapat kabar bahwa
istrinya telah berbuat jahat dengan salah seorang Putra Iskandar
Muda,untuk menghindari peristiwa yang tidak dikehendaki maka Beliau
beserta pengikutnya berangkat ke Negri Deli yang sudah beberapa kali di
kunjunginya itu kembalinya Beliau ketanah Deli sekitar tahun
1613mula-mula membuka kota baru dibekas ibukota Aru di Sungai Lalang (
Deli Tua sekarang ),daerah kekuasaannya sebagai panglima Deli itu
meliputi daerah batas Temiang sampai Pasir
Ayam Denak (ada pendapat Batubara dan ada
yang mengatakan daerah Rokan Riau )dengan mengemban misi:
1.Menghancurkan sisa-sisa
perlawanan Aru (yang dibantu Portugis) dan mengisi kekosongan itu dengan
pemerintahan di bawah kerajaan Aceh
2. Mengusir dan menghancurkan
setiap kekuatan Portugis yang masih berusaha bercokol di daerah ini.
3. Mengembangkan/syiar agama
Islam Di Tanah Deli
Tuanku
panglima Gocah Pahlawan melaksanakan misi yang dibebankan kepadanya
dengan sebaik-baiknya walaupun Beliau tahu bukan mudah mengingat banyak
sabotase dari sisa-sisa kekuatan Aru yang dibantu dengan giat oleh
Portugis,yang banyak menghalangi tugas-tugasnya,pada tanggal 12 Agustus
1631 diketahui sejumlah 40 buah kapal perang Aceh bergabung dengan
kekuatan yang ada di Deli,berkumpul di Kuala Deli guna bersama-sama
menyerang benteng Portugis di Malaka,dengan bantuan Tentara Aceh
akhirnya Tuanku Panglima Gocah Pahlawan dapat menstabilkan
kedudukanya,untuk memperkuat kedudukanya Beliau mengawini adik Datuk
Hitam (Sunggal) bernama Nang Baluan Binti Raja Lalang.Di
tahun 1632,sedikit-demi sedikit meluaskan daerah kekuasaannya dengan
mendirikan kampung-kampung baru,dengan melalui perkawinan akhirnya
Beliau diakui oleh Raja –Raja, Sunggal ,Suka Piring ,Hamparan Perak dan
Patumbak sebagai Raja Deli.Tuanku Panglima Gocah Pahlawan mangkat pada
tahun 1669 makamnya ada di Batu Jergok Deli Tua tetapi ada sebahagian
berpendapat makamnya ada di Kota Bangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar