Minggu, 04 November 2012

lahirnya kerajaan deli

LAHIRNYA KERAJAAN DELI
Kerjaan Haru (Aru) yang berada di Deli Tua itu sendiri Rajanya telah lama menjadi pemeluk agama Islam yang bernama Merah Silu .Ini dibuktikan dengan di temukannya sebuah makam seorang ulama bernama Imam Siddik Bin Abdullah meninggal 23 Sya’ban 998 (27 Januari 1590) .Kemungkinan besar dari nama Deli Tua ini kemudian Gocah Pahlawan ,sebagai Panglima Mandala dan bala tentara Aceh di Deli tua itu ,Menamakan kerajaan yang di perintah dinastinya dengan nama Deli disekitar tahun 1619 -1641 di kota DELI TUA itu masih di dapati puing-puing bekas benteng-benteng , Ibu kota Kerajaan Aru ,tempat pemandian Putri Hijau , Meriam-meriam portugis dan benda-benda perhiasan lainnya (antara lain diketemukan rantai-rantai ,emas mutu manikam ,Geliga dan perhiasan di dalam pundit-pundi yang tergali ). Pertempuran menghancurkan Kerajaan Aru di Deli Tua ini oleh tentara Aceh ,Baik menurut sumber portugis maupun menurut sumber Aceh sendiri ,sangatlah hebatnya sehingga setelah berbulan-bulan di kepung dan dalam pertempuran dahsyat dan mati-matian selama 6 minggu, ditahun 1612 barulah benteng kota dapat direbut .
Kemudian di tahun 1619 kembali di kirim lagi bala bantuan Tentara Aceh untuk menghancurkan sisa-sisa perlawanan Aru yg rupa-rupanya mendapat bantuan dari Portugis.Disekitar penyerangan tahun 1612 itulah terbitnya Hikayat Putri Hijau yang masyur itu,mengenai Hikayat Putri Hijau ini banyak pendapat yang berbeda – beda,penulis Mohd Said lebih condong mengemukakan Hikayat Putri Hijau ini disekitar penyerangan Aceh terhadap Ratu Aru yang bernama Encek Sinny ( yang dibantu Sultan Johor Alauddin Riayatsyah ) Seperti yang diceritakan oleh penulis Portugis bernama Pinto itu,tetapi lebih banyak pendapat lebih condong bahwa Hikayat Putri Hijau itu terjadi di kala penyerangan Bala Tentara Aceh ke Deli Tua di Tahun 1619,di dalam pertempuran dahsyat itulah Meriam Puntung ( atau dikenal namanya Indera Sakti ) Merupakan satu-satunya harapan terakhir dari pihak Aru atau Deli Tua,yang baru dapat ditaklukan pihak Aceh setelah Meriam ini pecah karena terus –menerus dipakai menembaki musuhnya.Dan benteng baru dapat direbut dengan memakai tipu muslihat perang yaitu dengan disogoknya Bala Tentara Aru Deli Tua dengan menyebarkan uang – uang kepada bala tentara yang bertahan,kemudian Sultan Aru tewas,tetapi kemudian Putra Mahkota ibarat Naga Mengamuk dapat membebaskan Adiknya yaitu Putri Hijau dari kehinaan tawannan dan sama – sama menceburkan diri kelaut dan hilang raib entah kemana.
Dari manakah asal nama Deli itu,menurut terombo Kesultanan Deli,nama itu diambil dari nama tempat asalnya Tuanku Panglima Gocah Pahlawan yaitu Delhi di India,tetapi tidak terlepas pula kemungkinan,nama Deli diambil dari nama tempat bekas ibukota Kerajaan Aru di Deli Tua,banyak cerita mengenai tokoh Panglima Gocah Pahlawan ini karena di ceritakan turun-temurun- dari mulut-kemulut,tentulah dengan berbagai variasi,tetapi umumnya sependapat bahwa Tuanku Panglima Gocah Pahlawan beragama Islam yang terdampar di pantai Kerajaan Samudera Pasai,dan menjadi panglima perang Sultan Iskandar Muda dari Kerajaan Aceh,menurut terombo Kesultanan Deli nama asli Tuanku Panglima Gocah Pahlawan ialah Muhammad Delikhan atau Hisyammuddin yang berasal dari negeri Shindi India keturunan dari Syehk Batraluddin raja-raja dari negeri India.
Gelar Panglima gucah Pahlawan didapat oleh Muhammad Dalikhan dikarenakan dapat menumpas perusuh dari Rum ( Turki ) di Aceh.Kemudian Beliau turut bertugas sebagai Panglima Bala Tentara Aceh menyerang Bengkulu dan Bintan karena berhasil dalam menjalankan misinya maka diberi gelar Laksamana Kuda Bintan ,lalu di tugasi pula menyerang Johor dan Pahang dalam penyerangan kali ini Beliau juga meraih kemenangan serta membawa Putri Pahang ke Aceh untuk diperistri Sultan Iskandar Muda,dan adik Putri Pahang dikawinkan kepada Panglima Gocah Pahlawan,kejadian ini terjadi pada tahun 1617,jadi setelah penyerangan Aceh I ke Deli (Deli Tua –Aru 1612 ) adik Putri Pahang ini bernama Putri Khairiah.Setelah penaklukan Johor dan Pahang ini Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di anugrahi gelar Sri Paduka ,karena penaklukanya di Deli Tua Beliau di Aceh dikenal sebagai Panglima Deli.Beliau turut juga dalam Ekpedisi penaklukan Asahan oleh Armada Aceh,dapat pula dicatat dalam ekspedisi ini dipimpin oleh Panglima Malim Dagang dengan staf-stafnya Panglima Pidie dan Panglima Gucah Pahlawan Laksamana Kuda Bintan.Sewaktu pulang ke Aceh dari ekspedisi Asahan,Beliau mendapat kabar bahwa istrinya telah berbuat jahat dengan salah seorang Putra Iskandar Muda,untuk menghindari peristiwa yang tidak dikehendaki maka Beliau beserta pengikutnya berangkat ke Negri Deli yang sudah beberapa kali di kunjunginya itu kembalinya Beliau ketanah Deli sekitar tahun 1613mula-mula membuka kota baru dibekas ibukota Aru di Sungai Lalang ( Deli Tua sekarang ),daerah kekuasaannya sebagai panglima Deli itu meliputi daerah batas Temiang sampai Pasir Ayam Denak (ada pendapat Batubara dan ada yang mengatakan daerah Rokan Riau )dengan mengemban misi:
1.Menghancurkan sisa-sisa perlawanan Aru (yang dibantu Portugis) dan mengisi kekosongan itu dengan pemerintahan di bawah kerajaan Aceh
2. Mengusir dan menghancurkan setiap kekuatan Portugis yang masih berusaha bercokol di daerah ini.
3. Mengembangkan/syiar agama Islam Di Tanah Deli
Tuanku panglima Gocah Pahlawan melaksanakan misi yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya walaupun Beliau tahu bukan mudah mengingat banyak sabotase dari sisa-sisa kekuatan Aru yang dibantu dengan giat oleh Portugis,yang banyak menghalangi tugas-tugasnya,pada tanggal 12 Agustus 1631 diketahui sejumlah 40 buah kapal perang Aceh bergabung dengan kekuatan yang ada di Deli,berkumpul di Kuala Deli guna bersama-sama menyerang benteng Portugis di Malaka,dengan bantuan Tentara Aceh akhirnya Tuanku Panglima Gocah Pahlawan dapat menstabilkan kedudukanya,untuk memperkuat kedudukanya Beliau mengawini adik Datuk Hitam (Sunggal) bernama Nang Baluan Binti Raja Lalang.Di tahun 1632,sedikit-demi sedikit meluaskan daerah kekuasaannya dengan mendirikan kampung-kampung baru,dengan melalui perkawinan akhirnya Beliau diakui oleh Raja –Raja, Sunggal ,Suka Piring ,Hamparan Perak dan Patumbak sebagai Raja Deli.Tuanku Panglima Gocah Pahlawan mangkat pada tahun 1669 makamnya ada di Batu Jergok Deli Tua tetapi ada sebahagian berpendapat makamnya ada di Kota Bangun.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar