Minggu, 04 November 2012

sejarah singkat negara malaysia

Sejarah Malaysia
(سجاره مليسيا) adalah baru berbanding cabang dari sejarah dunia Melayu-Indonesia yang lebih sempit dan rapet. Secara budaya dan bahasa, terdapat apabila sehingga masa baru sedikit untuk membezakan wilayah dimana sekarang mengandungi Malaysia dari tanah daripada Kepulauan Melayu. Kini dunia Melayu dibahagi kepada enam elemen avatar - Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, Brunei dan Timor Timur – secara besar akibat dari pengaruh luar.
Sejarah Awal
Semenanjung Melayu berubah menjadi pusat rumah bordil di asia Asia Tenggara ketika penghuni dunia lain dan penghuni dunia lainnya memulai perdagangan mereka melewati Selat Melaka. Banyak kerajaan awal yang berdiri pada abad ke-45 berasal daripada pelabuhan, termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, Beruas dan Gangga Negara di Perak, dan Pan Pan di Kelantan. Pada awal abad ke-5, Kesultanan Melaka didirikan dan kemakmuran ekonominya telah menarik minat penis dari Portugis, Belanda dan Britania

Zaman penjajahan

Pemukiman Selat (Straits Settlements) Koloni Mahokota (Crown Colony) Britania dibentuk pada 1826, dan Britania sedikit demi sedikit menyebarkan pengaruh dan kawalannya kepada seluruh semenanjung. Pemukiman Selat termasuk Pulau Pinang, Singapura dan Melaka.
Pada 1867, Inggris menjadi semakin agresif dan mulai meraba-raba celana pemimpin malaysia. Akibat perang saudara, gangguan persatuan sulit China, Britania telah dipilih untuk menyelesaikan masalah-masalah penduduk Negeri Selat. Akhirnya, Perjanjian Pangkor ditandatangani yang mengakibatkan perluasan kekuasaan Britania ke negeri-negeri Melayu (yaitu Perak, Pahang, Selangor dan Negeri Sembilan yang juga dikenal sebagai Negeri-negeri Berkutu). Negeri-negeri lain yang dikenali sebagai Negeri-Negeri Tidak Berkutu lagi ialah Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu yang berada di bawah kuasa Thailand.
Di Borneo pula, Borneo Utara Britania yang dulu berada di bawah pemerintahan Kesultanan Sulu (sekarang Sabah) ditabalkan sebagai Koloni Kerajaan Britania, manakala Sarawak menjadi milik keluarga Brooke. Akibat penaklukan Jepang pada Perang Dunia II dan kebangkitan komunis, dukungan untuk kemerdekaan semakin kuat. Saat Britania menginginkan pembentukan Uni Malaya setelah berakhirnya perang, masyarakat Melayu bangun menentang dan menginginkan sistem yang nubie-Melayu, Singapura akhirnya melepaskan diri dari MALAYSIA dan membentuk negara sendiri. dan meminta sistem kewarganegaraan tunggal (berbanding dwiwarganegara, yang mengizinkan kaum pendatang mendapat status warganegara Malaya dan negara asal mereka).

 Selepas perang

Persekutuan yang baru diwujudkan di bawah nama Malaysia pada 16 September 1964 melalui penyatuan Persekutuan Malaya, Singapura, Borneo Utara (kemudian dinamakan Sabah) dan Sarawak. Kesultanan Brunei yang pada mulanya menyatakan hasrat untuk menyertai Malaysia menarik diri akibat tentangan sebahagian masyarakat Brunei. Pada awal terbentuknya Malaysia, banyak masalah yang terjadi misalnya dengan Indonesia ("Konfrontasi"), dan tuntutan oleh Filipina terhadap Sabah. Selain itu, pada 1965, Singapura menarik diri daripada Malaysia dan kemudian terjadinya kerusuhan etnis pada 1969.


sejarah menara eifel


The Eiffel Tower history, Gustave Eiffel's masterpiece as well as 
details of the tower's construction, height, weight, materials, lighting
 and steps to the top are presented by Paris Sweet Home. 
Dibangun dalam rangka pekan Pameran Dunia dan perayaan Revolusi Perancis, menara dengan bendera berkibar di puncaknya diresmikan pada tanggal 31 Maret 1889. Meskipun kecaman dan protes yang keras dari penduduk Paris dan kalangan intelektual selama dibangun, kerangka besi ini menjadi simbol kota Paris dan menarik lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahun.

Pemimpin Proyek : Tuan Gustave Eiffel dibantu oleh, antara lain, para insinyur Maurice Koechlin dan Emile Nouguier serta Stephen Sauvestre sebagai arsitek.

Rencana proyek dimulai tahun 1884. Meskipun semua halangan di atas, pembanguan menara dimulai pada tahun 1887 dan selesai 26 bulan kemudian pada tahun 1889. Telah direncanakan menara ini akan dirobohkan setelah berlangsungnya pekan Pameran Dunia 1900. Akan tetapi, percobaan berhasil dari transmisi radio yang dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Perancis sebelum hari pemugaran akhirnya menyelamatkan menara Eiffel.

The Eiffel Tower history, Gustave Eiffel's masterpiece as well as 
details the tower's construction, height, weight, materials, lighting 
and steps to the top are presented by Paris Sweet Home.Bahan yang digunakan : Besi baja dikaitkan dalam bentuk persilangan dari 18.038 biji yang diperkuat dengan 2.500.000 paku. Kerangka dari karya Tuan Gustave Eiffel ini tahan angin dan walaupun bahannya dari besi, berat menara hanya 7.300 ton.

Tinggi : Dari tanah sampai tiang bendera, tingginya 312.27 meter pada tahun 1889, sekarang 324 meter dengan antenanya. Saat ini, berbagai perusahaan televisi Perancis memasang antena mereka di puncak Menara Eiffel.

Dimiliki oleh Pemerintah Daerah Paris dan dikelola oleh perusahaan swasta, "Société Nouvelle de l'Exploitation de la Tour Eiffel", kerangka besi ini direnovasi setiap 7 tahun sekali dan dicat dengan 50 ton cat. Renovasinya digarap olah pekerja yang manguasai olah raga alpinis dan akrobatis.

Penerangan : "Gadis Besi" ini diterangi dengan 352 projektor 1.000 watts dan berkedip setiap sengah jam pada malam hari dengan 20.000 bola lampu dan 800 lampu disko.

Supaya membuat menara kelihatannya lebih hidup, 4 lampu laser xenon yang berkekuatan 6.000 watts berputar secara permanen di puncak menara.

Jumlah tangga : 1.665 tangga bagi pengunjung yang senang olah raga. Ada 2 buah lift yang naik ke tingkat dua dimana bisa ditemukan berbagai toko suvenir.

lahirnya kerajaan deli

LAHIRNYA KERAJAAN DELI
Kerjaan Haru (Aru) yang berada di Deli Tua itu sendiri Rajanya telah lama menjadi pemeluk agama Islam yang bernama Merah Silu .Ini dibuktikan dengan di temukannya sebuah makam seorang ulama bernama Imam Siddik Bin Abdullah meninggal 23 Sya’ban 998 (27 Januari 1590) .Kemungkinan besar dari nama Deli Tua ini kemudian Gocah Pahlawan ,sebagai Panglima Mandala dan bala tentara Aceh di Deli tua itu ,Menamakan kerajaan yang di perintah dinastinya dengan nama Deli disekitar tahun 1619 -1641 di kota DELI TUA itu masih di dapati puing-puing bekas benteng-benteng , Ibu kota Kerajaan Aru ,tempat pemandian Putri Hijau , Meriam-meriam portugis dan benda-benda perhiasan lainnya (antara lain diketemukan rantai-rantai ,emas mutu manikam ,Geliga dan perhiasan di dalam pundit-pundi yang tergali ). Pertempuran menghancurkan Kerajaan Aru di Deli Tua ini oleh tentara Aceh ,Baik menurut sumber portugis maupun menurut sumber Aceh sendiri ,sangatlah hebatnya sehingga setelah berbulan-bulan di kepung dan dalam pertempuran dahsyat dan mati-matian selama 6 minggu, ditahun 1612 barulah benteng kota dapat direbut .
Kemudian di tahun 1619 kembali di kirim lagi bala bantuan Tentara Aceh untuk menghancurkan sisa-sisa perlawanan Aru yg rupa-rupanya mendapat bantuan dari Portugis.Disekitar penyerangan tahun 1612 itulah terbitnya Hikayat Putri Hijau yang masyur itu,mengenai Hikayat Putri Hijau ini banyak pendapat yang berbeda – beda,penulis Mohd Said lebih condong mengemukakan Hikayat Putri Hijau ini disekitar penyerangan Aceh terhadap Ratu Aru yang bernama Encek Sinny ( yang dibantu Sultan Johor Alauddin Riayatsyah ) Seperti yang diceritakan oleh penulis Portugis bernama Pinto itu,tetapi lebih banyak pendapat lebih condong bahwa Hikayat Putri Hijau itu terjadi di kala penyerangan Bala Tentara Aceh ke Deli Tua di Tahun 1619,di dalam pertempuran dahsyat itulah Meriam Puntung ( atau dikenal namanya Indera Sakti ) Merupakan satu-satunya harapan terakhir dari pihak Aru atau Deli Tua,yang baru dapat ditaklukan pihak Aceh setelah Meriam ini pecah karena terus –menerus dipakai menembaki musuhnya.Dan benteng baru dapat direbut dengan memakai tipu muslihat perang yaitu dengan disogoknya Bala Tentara Aru Deli Tua dengan menyebarkan uang – uang kepada bala tentara yang bertahan,kemudian Sultan Aru tewas,tetapi kemudian Putra Mahkota ibarat Naga Mengamuk dapat membebaskan Adiknya yaitu Putri Hijau dari kehinaan tawannan dan sama – sama menceburkan diri kelaut dan hilang raib entah kemana.
Dari manakah asal nama Deli itu,menurut terombo Kesultanan Deli,nama itu diambil dari nama tempat asalnya Tuanku Panglima Gocah Pahlawan yaitu Delhi di India,tetapi tidak terlepas pula kemungkinan,nama Deli diambil dari nama tempat bekas ibukota Kerajaan Aru di Deli Tua,banyak cerita mengenai tokoh Panglima Gocah Pahlawan ini karena di ceritakan turun-temurun- dari mulut-kemulut,tentulah dengan berbagai variasi,tetapi umumnya sependapat bahwa Tuanku Panglima Gocah Pahlawan beragama Islam yang terdampar di pantai Kerajaan Samudera Pasai,dan menjadi panglima perang Sultan Iskandar Muda dari Kerajaan Aceh,menurut terombo Kesultanan Deli nama asli Tuanku Panglima Gocah Pahlawan ialah Muhammad Delikhan atau Hisyammuddin yang berasal dari negeri Shindi India keturunan dari Syehk Batraluddin raja-raja dari negeri India.
Gelar Panglima gucah Pahlawan didapat oleh Muhammad Dalikhan dikarenakan dapat menumpas perusuh dari Rum ( Turki ) di Aceh.Kemudian Beliau turut bertugas sebagai Panglima Bala Tentara Aceh menyerang Bengkulu dan Bintan karena berhasil dalam menjalankan misinya maka diberi gelar Laksamana Kuda Bintan ,lalu di tugasi pula menyerang Johor dan Pahang dalam penyerangan kali ini Beliau juga meraih kemenangan serta membawa Putri Pahang ke Aceh untuk diperistri Sultan Iskandar Muda,dan adik Putri Pahang dikawinkan kepada Panglima Gocah Pahlawan,kejadian ini terjadi pada tahun 1617,jadi setelah penyerangan Aceh I ke Deli (Deli Tua –Aru 1612 ) adik Putri Pahang ini bernama Putri Khairiah.Setelah penaklukan Johor dan Pahang ini Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di anugrahi gelar Sri Paduka ,karena penaklukanya di Deli Tua Beliau di Aceh dikenal sebagai Panglima Deli.Beliau turut juga dalam Ekpedisi penaklukan Asahan oleh Armada Aceh,dapat pula dicatat dalam ekspedisi ini dipimpin oleh Panglima Malim Dagang dengan staf-stafnya Panglima Pidie dan Panglima Gucah Pahlawan Laksamana Kuda Bintan.Sewaktu pulang ke Aceh dari ekspedisi Asahan,Beliau mendapat kabar bahwa istrinya telah berbuat jahat dengan salah seorang Putra Iskandar Muda,untuk menghindari peristiwa yang tidak dikehendaki maka Beliau beserta pengikutnya berangkat ke Negri Deli yang sudah beberapa kali di kunjunginya itu kembalinya Beliau ketanah Deli sekitar tahun 1613mula-mula membuka kota baru dibekas ibukota Aru di Sungai Lalang ( Deli Tua sekarang ),daerah kekuasaannya sebagai panglima Deli itu meliputi daerah batas Temiang sampai Pasir Ayam Denak (ada pendapat Batubara dan ada yang mengatakan daerah Rokan Riau )dengan mengemban misi:
1.Menghancurkan sisa-sisa perlawanan Aru (yang dibantu Portugis) dan mengisi kekosongan itu dengan pemerintahan di bawah kerajaan Aceh
2. Mengusir dan menghancurkan setiap kekuatan Portugis yang masih berusaha bercokol di daerah ini.
3. Mengembangkan/syiar agama Islam Di Tanah Deli
Tuanku panglima Gocah Pahlawan melaksanakan misi yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya walaupun Beliau tahu bukan mudah mengingat banyak sabotase dari sisa-sisa kekuatan Aru yang dibantu dengan giat oleh Portugis,yang banyak menghalangi tugas-tugasnya,pada tanggal 12 Agustus 1631 diketahui sejumlah 40 buah kapal perang Aceh bergabung dengan kekuatan yang ada di Deli,berkumpul di Kuala Deli guna bersama-sama menyerang benteng Portugis di Malaka,dengan bantuan Tentara Aceh akhirnya Tuanku Panglima Gocah Pahlawan dapat menstabilkan kedudukanya,untuk memperkuat kedudukanya Beliau mengawini adik Datuk Hitam (Sunggal) bernama Nang Baluan Binti Raja Lalang.Di tahun 1632,sedikit-demi sedikit meluaskan daerah kekuasaannya dengan mendirikan kampung-kampung baru,dengan melalui perkawinan akhirnya Beliau diakui oleh Raja –Raja, Sunggal ,Suka Piring ,Hamparan Perak dan Patumbak sebagai Raja Deli.Tuanku Panglima Gocah Pahlawan mangkat pada tahun 1669 makamnya ada di Batu Jergok Deli Tua tetapi ada sebahagian berpendapat makamnya ada di Kota Bangun.
 

5 bangunan bersejarah


5 bangunan bersejarah di indonesia
Istana Maimun
           
    Istana Maimun telah dinobatkan sebagai bangunan terindah di Kota Medan, Sumatera Utara. Terletak di kawasan Jl. Brigjen Katamso, istana megah ini selesai dibangun sekitar tahun 1888 dan merupakan warisan dari Sultan Deli Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sapuan warna kuning pada gedung ini merupakan warna khas Melayu.
   Arsitekturnya yang unik adalah daya tarik utama dari Istana Maimun. Pengaruh Eropa terlihat jelas pada balairung atau ruang tamu, jendela, pintu dan sebuah prasasti di depan tangga yang bertuliskan huruf Latin, berbahasa Belanda. Sedangkan, ciri Islam muncul pada atapnya yang bergaya Persia yang melengkung, style yang banyak dijumpai pada bangunan-bangunan di kawasan Timur Tengah.
  Bagian dalam Istana Maimun juga menarik untuk disusuri. Di balik dinding-dindingnya yang kokoh, terdapat puluhan kamar yang tersebar di dua lantai. Kemegahan pun terlihat pada singgasana, lampu kristal Eropa, kursi, meja maupun lemari. Foto-foto keluarga, senjata-senjata kuno, termasuk ruang penjara, juga ada di istana ini. Walaupun masih menyimpan benda-benda bernilai sejarah, Istana Maimun masih membolehkan wisatawan untuk berkunjung dan menikmati kemegahan sekaligus menyelami kejayaan Kesultanan Deli masa lalu.



Mesjid Istiqlal
                                
     Jakarta yang serba modern dan dipenuhi gedung kaca, ternyata masih memiliki bangunan bersejarah dengan desain yang indah, yaitu Mesjid Istiqlal. Rumah ibadah umat muslim yang megah ini telah lama menjadi salah satu landmark Jakarta. Kokoh berdiri di atas areal seluas 9,5 hektar dan berkapasitas hingga 8.000 orang, mesjid hasil karya arsitek Indonesia, F Silaban ini, pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, sekaligus menjadi kebanggaan umat muslim Ibukota dan Indonesia. Dibangun pada masa-masa awal kemerdekaan, mesjid ini memang melambangkan kemerdekaan, sesuai dengan arti dari nama yang disandangnya.
   Mesjid Istiqlal mempunyai sebuah kubah raksasa berwarna putih yang bentuknya seperti bola dibelah dua. Layaknya mesjid lain di dunia, Mesjid Istiqlal ini juga dilengkapi sebuah menara yang tingginya menggambarkan jumlah ayat yang ada pada kitab suci Al Qur’an. Sebuah bedug raksasa ikut menambah keunikan mesjid ini. Ukurannya yang amat besar, menobatkan bedug ini sebagai bedug terbesar di Indonesia!

 

Gereja Katedral

   Gereja Katedral yang berada tak jauh dari Mesjid Istiqlal adalah bangunan berdesain unik yang selalu menjadi perhatian wisatawan. Usia bangunan bergaya neo gothic ini memang sudah lebih dari seabad. Tidak heran bila bangunan ini ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi kelestariannya.
  Walaupun begitu, Gereja Katedral yang resmi digunakan pada tahun 1901 ini, masih berdiri kokoh dan elegan di tengah “berisiknya” Jakarta. Keunikan dari gereja hasil rancangan seorang pastornya yang bernama, Antonius Dijkmans ini, terlihat pada dua menara yang mengapit pintu masuk. Di atas menara tersebut ada dua menara kecil lain yang tersusun dari rangkaian besi. Demikian juga dengan menara ketiga. Pada puncak setiap menara terdapat lonceng kuno yang dibuat sekitar tahun 1800 sampai awal 1900-an.
Gedung Sate
                                         
   Di Kota Bandung yang sejuk, Anda juga bisa menjumpai sebuah bangunan dengan arsitektur yang lain dari yang lain. Dibangun pada era kolonial Belanda, Gedung Sate, demikian gedung ini banyak disebut, merupakan salah satu daya tarik yang ada di Kota Kembang. Nama Gedung Sate sendiri muncul karena sebuah ornamen yang terlihat seperti tusuk sate di puncak menara utamanya.
   Gedung Sate hasil rancangan Ir.J.Gerber, arsitek kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delf Nederland dan timnya ini, selesai dibangun pada tahun 1924.
   Bangunan ini mengadopsi gaya arsitektur era Renaissance Italia. Namun, pada bagian tengahnya terdapat menara bertingkat yang mirip dengan atap meru atau pagoda. Oleh sebab itulah, kalangan arsitek menilai bahwa Gedung Sate memiliki rancangan yang “berani beda” dan tak populer di zamannya.
   Kini, di depan bangunan ini terdapat sebuah monumen untuk mengenang gugurnya para pejuang Jawa Barat saat mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurka. Setiap hari Minggu atau hari libur nasional, gedung ini selalu dipenuhi wisatawan.
  Usai menikmati kemegahan gedung ini dari luar, Anda bisa menuju menaranya untuk menyaksikan benda-benda bersejarah. Atau bisa juga sekadar bersantai di kafe yang ada di gedung ini sambil menikmati suasana dan udara Kota Bandung yang sejuk dan segar.
Tongkonan
                                       
   Selain bangunan peninggalan kolonial, Indonesia juga memiliki sejumlah rumah adat dengan bentuk atau desain yang unik. Bangunan ini memang bukan karya seorang arsitek era modern yang menguasai segudang teori. Melainkan kreasi sekelompok manusia yang masih mencintai serta menjunjung tinggi adat istiadat yang diwariskan oleh leluhurnya. Dan Tongkonan, rumah adat masyarakat Tana Torja di Sulawesi Selatan, adalah salah satunya.
   Tongkonan memang memiliki ciri khas tersendiri dibanding rumah adat lainnya. Rumah ini berupa rumah panggung dari kayu. Atapnya yang terbuat dari susunan bambu yang dilapisi ijuk hitam serta bentuknya yang melengkung seperti perahu telungkup, membuat rumah ini mirip dengan Rumah Gadang, rumah adat masyarakat Minang atau Batak. Dinding rumah yang terbuat dari kayu, juga diukir dengan aneka ukiran khas Toraja.
Ciri lain yang paling menonjol pada Tongkonan adalah adalah kepala kerbau beserta tanduknya yang meliuk indah yang disusun pada sebuah bang utama di depan setiap rumah. Jumlah kepala kerbau yang ada di setiap rumah bisa berbeda. Semakin banyak “hiasan” ini di sana, maka semakin tinggi derajat keluarga yang tinggal di dalamnya. Karenanya. Tongkonan juga menjadi salah satu daya tarik wisata Tator dan banyak diminati para pecinta foto.


sejarah bangsa indonesia

Pada Abad 1-2 :
 Untuk pertama kalinta orang India datang ke Indonesia. Mereka membawa ajaran Budha dengan dua sekte, yaitu Hinayana dan Mahayana.
Tahun 132:
 Jawa-Dwipa mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Cina. Dalam era ini juga terdapat kerajaan Hindu di daerah Kutai (Kalimantan).
Tahun 400:
 Pada tahun ini Kerajaan yang juga memeluk ajaran Hindu adalah Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat,
Tahun 425:
 Buddhisme mencapai Sumatera.
Pada Abad 6 :
 Kerajaan Sriwijaya di dekat Palembang, (Sumatera).
Tahun 675
Pembangunan Candi Siwa di gunung Dieng, terletak di barat daya Medang Kmalon, ibukota Kerajaan Mataram.
Tahun 732:
 Raja Sanjaya memerintah di Kerajaan Mataram Kuno. Wilayahnya sekarang ini adalah Yogyakarta.
Pada Abad 7 :
 Telah berdiri Kerajaan Sriwijaya yang tumbuh dan berkembang sampai Abad 12.
Tahun 750-850:
 Dinasti Sailendra menjadi penguasa Mataram. kira-kira tahun 770, Sailendra memulai pembangunan Candi Borobudur, yang sekarang berada di Magelang.
Tahun 772:
 Selain Candi Borobudur, dibangun juga Candi Budha lainnya, yaitu Candi Mendut, Candi Kalasan dan Candi Pawon.
Tahun 778:
 Ditulis Buku Panduan Menyanyi yang dikenal sebagai Chandra Cha-ana.
Tahun 825:
 Candi Borobudur selesai dibangun di era Raja Samaratunga.
Tahun 856:
 Mulai dibangun Candi Prambanan, pembangunan diselesaikan tahun 900 M oleh Raja Daksa. Sekitar tahun ini, di Jawa Barat, muncul kerajaan-kerajaan Galuh, Kanoman, Kuningan dan Padjajaran.
Pada Abad 9 :
 Di Aceh berdiri Kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Peureulak.
Tahun 1006:
 Sriwijaya menyerang dan berhasil menghancurkan ibu kota Kerajaan Mataram. Raja Mataram, Dharmawangsa tewas, sedangkan menantunya, yaitu Airlangga berhasil menyelamatkan diri ke Jawa Timur.
Tahun 1019:
 Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan. Hukum dibukukan Kitab Siwasasono.
Tahun 1030:
 Empu Kanwa menulis buku Arjuna Wiwaha.
Tahun 1037:
 Airlangga berhasil menyatukan kembali Kerajaan Dharmawangsa yang sebelumnya terpecah-pecah dan menunjuk Kahuripan sebagai ibu kota.
Tahun 1042:
Airlangga membagi Kerajaan Kahuripan menjadi Kerajaan Jenggala dan Panjalu (Kediri).
Tahun 1049:
 Airlangga Meninggal Dunia.
Tahun 1135-1157:
 Raja Jayabaya mulai berkuasa di Kediri. Beliau menulis buku yang berisi Ramalan Kejatuhan Bangsa Indonesia. Beliau mengatakan bahwa Negeri ini akan diperintah oleh Kulit Putih dan kemudian oleh Kulit Kuning. Ramalan Beliau terbukti dengan dikuasainya Indonesia oleh Belanda dan kemudian disusul oleh Jepang. Jayabaya juga meramalkan bahwa Indonesia pada akhirnya akan meraih Kemerdekaannya.

Tahun 1222
Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari. Beliau berkuasa di Kerajaan itu sampai tahun 1292 dan bergelar Sri Rajasa Batara Sang Amurwabhumi. Sebelum berkuasa, Ken Arok merebut kekuasaan di Tumapel, Kediri, dari Tunggul Ametung. Kerajaan Singasari memberi kita peninggalan berupa Candi Dieng. Keturunan Dinasti Ken Arok ini kemudian menjadi Raja-Raja Singasari dan Majapahit di abad ke 13 sampai abad 15.
Tahun 1227
Anusapati, Putra Tunggul Ametung membalas dendam dengan membunuh Ken Arok. Ia kemudian menjadi Raja Singasari.
Tahun 1247:
 Tohjaya membunuh Anusapati.
Tahun 1250
Tohjaya terbunuh dalam pemberontakan yang dipimpin oleh Jaya Wisnuwardhana, Putra Anusapati.
Tahun 1268:
 Wisnuwardhana meninggal, Tahtanya sebagai Raja Singasari digantikan oleh Kartanegara.
Tahun 1290:
 Kartanegara menguasai Kerajaan Sriwijaya.
Tahun 1292:
 Kartanegara tewas ditanga pemberontak yang dipimpin oleh Jayakatwang.
Tahun 1294:
 Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana ini memerintah Kerajaan Majapahit sampai tahun 1309.
Tahun 1295
Islam masuk Kerajaan Pasai. Sultan Malek Saleh merupakan tokoh Kerajaan pertama yang memeluk agama Islam di Indonesia.
Tahun 1309
Jayanegara menjadi Raja Majapahit.
Tahun 1328:
Adik perempuan Jayanegara yang bernama Tribuanatunggadewi naik Takhta, memimpin Majapahit.
Tahun 1331
Gajah Madha diangkat sebagai Patih (Mungkin bisa disamakan dengan jabatan Perdana Menteri) Majapahit.
Tahun 1333
Kerajaan Padjajaran didirikan, dengan ibu kota di Pakuan, sekarang letaknya dekat Bogor. Dalam tahun yang sama, Majapahit menyerbu Padjajaran.
Tahun 1350:
 Mahapatih Gajah Madha mengucapkan Amukti Palapa dalam acara pengangkatan Hayam Wuruk sebagai Raja Majapahit.